SIFAT - SIFAT MATERIAL TEKNIK

                                                 


SIFAT - SIFAT MATERIAL TEKNIK
 Pemilihan bahan dalam perancangan suatu komponen atau produk adalah berdasarkan sifat - sifat yang dimiliki oleh bahan tersebut dan disesuaikan dengan fungsi serta prinsip kerja dari komponen yang dirancang. Jadi yang dimanfaatkan dari suatu material adalah sifatnya. Material memiliki sifat diantaranya sifat mekanik yaitu sifat yang menyatakan kemampuan suatu material atau komponen untuk menerima beban, gaya dan energi tanpa menimbulkan kerusakan pada material/komponen tersebut. 

Pembagian Sifat – Sifat Secara Umum.

A.    SIFAT MEKANIK
Sifat mekanik adalah sifat yang menunjukkan kelakuan material apabila material tersebut diberi beban mekanik (statik atau dinamik), contoh sifat mekanik diantaranya adalah :

1.       Kekuatan (strength)
Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja, kekuatan dibagi dalam beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.

2.       Kekakuan (stiffness)
Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya deformasi atau difleksi.

3.      Kekenyalan (elasticity)
rial untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau dengan kata lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami deformasi (perubahan bentuk).

4.       Plastisitas (plasticity)
Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan bentuk secara permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang getas (brittle).

5.       Keuletan (ductility)
Adalah suatu sifat material yang digambarkan seperti kabel dengan aplikasi kekuatan tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dan lain -lain.

6.       Ketangguhan (toughness)
Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan.

7.      Kegetasan (brittleness)
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit pergeseran permanent. Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi regangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.

8.      Kelelahan (fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban bolak-balik (dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan elastiknya.

9.      Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila pembebanan yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi.

10.  Kekerasan (hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap penggoresan atau pengikisan.


B.     SIFAT FISIK – SIFAT KIMIA
Sifat fisik dan kimia adalah suatu sifat yang berkaitan dengan karakteristik fisik atau kondisi dari material, contoh sifat fisik – sifat kimia dari suatu material diantaranya adalah :

a.)    Titik Cair
b.)    Konduktivitas panas dan listrik
c.)    Massa Jenis
d.)   Warna
e.)    Ketahanan Korosi


C.     SIFAT TEKNOLOGI
    Sifat teknologi adalah suatu sifat yang berkaitan dengan kemudahan material tersebut untuk diproses lebih lanjut, contoh dari sifat teknologi diantaranya adalah :

a.) Mampu Mesin: Kemampuan suatu material untuk di potong, dengan menggunakan alat – alat potong (pahat, gergaji, kikir, dan
gerinda). Proses pemotongan akan terjadi apabila ada gerak relative antara benda kerja dan pahat potong.

b.) Mampu Cor: Kemampuan suatu material untuk dicairkan dan dituang ke dalam cetakan tanpa adanya cacat (cacat seperti : patah, retak, porositas, dan segregasi).

c.) Mampu Las: Kemampuan suatu material untuk disambung dengan menggunakan panas tanpa adanya cacat seperti (fasa keras, retak, dan distorsi).

d.)  Mampu Bentuk: Kemampuan suatu material untuk dideformasi plastis dengan tidak terjadinya necking dan beban yang diperlukan rendah. (necking adalah pengecilan penampang pada saat deformasi plastis berlangsung).

                                   

Komentar